Pernah nggak kamu lihat video atau postingan yang tiba-tiba rame banget di media sosial, dibahas di mana-mana, sampai masuk berita? Itulah yang disebut viral. Nah, kalau brand atau produkmu bisa bikin konten yang viral, otomatis exposure-nya bisa meledak tanpa perlu keluar biaya iklan besar. Itulah yang kita kenal dengan viral marketing.

Viral marketing adalah strategi pemasaran yang mengandalkan konten agar cepat menyebar secara organik dari satu orang ke orang lain, mirip seperti “virus” yang menular.
Konten viral biasanya punya faktor emosional (lucu, mengharukan, mengejutkan) yang bikin orang nggak tahan buat share.
- ✅ Biaya rendah → bisa booming dengan modal minim.
- ✅ Brand awareness tinggi → produkmu dikenal luas dengan cepat.
- ✅ Engagement besar → komentar, like, share melonjak.
- ✅ Efek domino → orang bahas brand kamu tanpa kamu minta.
- ✅ Meningkatkan penjualan → produk yang viral sering laku keras.
- Emosional → bikin orang ketawa, terharu, atau terkejut.
- Relatable → gampang dipahami dan sesuai kehidupan sehari-hari.
- Unik & kreatif → beda dari konten biasa.
- Mudah dibagikan → format singkat, gampang dishare.
- Timing tepat → relevan dengan tren atau isu yang lagi ramai.
- Kenali audiensmu → bikin konten yang relate dengan target market.
- Gunakan humor & storytelling → konten lucu atau cerita personal lebih gampang viral.
- Ikuti tren → manfaatkan challenge, meme, atau isu terkini.
- Gunakan format singkat → TikTok, Reels, YouTube Shorts.
- Kolaborasi dengan influencer → biar konten lebih cepat menyebar.
- Tambahkan CTA soft → ajak audiens share, comment, atau ikut challenge.
- Indomie “Mie Goreng Challenge” → banyak diparodikan di TikTok.
- Burger King “Moldy Whopper” → kampanye unik tanpa bahan pengawet.
- Shopee dengan jingle ikonik → jadi bahan parodi netizen tapi tetap meningkatkan brand awareness.
- Es Teh Indonesia dengan slogan lucu → sering jadi bahan meme.
Kelebihan:
- Hemat biaya iklan.
- Exposure besar dalam waktu singkat.
- Brand jadi top of mind.
Kekurangan:
- Sulit diprediksi.
- Bisa jadi viral dengan sentimen negatif.
- Efeknya cepat hilang kalau tidak dimanfaatkan dengan strategi lanjutan.
- Gunakan musik/tren populer.
- Ajak partisipasi audiens (challenge, duet, UGC).
- Jangan terlalu hard selling → bikin soft tapi berkesan.
- Siapkan rencana lanjutan setelah viral.
- Pastikan pesan brand tetap nyambung dengan konten.
Baca Juga: Intip Strategi Marketing dari Film Sore yang Viral di Media Sosial
Kesimpulan
Viral marketing bisa jadi senjata ampuh buat brand yang mau cepat dikenal. Dengan konten kreatif, relevan, dan timing tepat, kampanye bisa meledak tanpa biaya besar.
Tapi ingat, viral itu bonus. Fokus utama tetap bikin konten yang bernilai dan relate ke audiens. Kalau viral, anggap itu keberuntungan yang hasilnya bisa dimaksimalkan.
Baca Juga: Digital Marketing untuk UMKM: Cara Efektif Naikan Penjualan
Leave a Reply