Panduan Lengkap Menjelajahi Kampong Gelam

Faris Fathurahman Avatar

Halo, teman-teman pecinta traveling! Saya Gibran, seorang SEO Specialist yang kebetulan sudah lebih dari sepuluh tahun berkecimpung di dunia jalan-jalan, apalagi di wilayah Asia Tenggara. Selama ini, saya banyak membantu Traveloka untuk menyajikan informasi terbaik buat kamu yang ingin mencari petualangan baru. Dan jujur saja, pengalaman itu membuat saya seperti punya kunci rahasia untuk semua destinasi keren. Hari ini, saya mau ajak kalian “terbang” sebentar ke salah satu sudut Singapura yang paling saya suka: Kampong Gelam.

Sering dengar kan, Singapura itu negara yang super modern? Gedung-gedung kaca menjulang, pusat perbelanjaan mewah, dan teknologi canggih di mana-mana. Betul, semua itu ada. Tapi, justru di tengah kemegahan itu, terselip sebuah area yang auranya beda banget, sebuah tempat yang terasa seperti mesin waktu yang membawa kita ke masa lalu, tapi dengan sentuhan hipster yang kekinian. Itulah Kampong Gelam.

Kenapa Kampong Gelam Selalu Ada di Hati Saya?

Buat saya, Kampong Gelam itu semacam melting pot yang unik. Dia adalah kawasan Melayu-Arab tertua di Singapura, dulunya adalah pusat kerajaan dan komunitas Melayu. Kalau kamu jalan di sana, kamu akan langsung merasakan getaran historis yang kuat, perpaduan budaya yang kaya, tapi tanpa menghilangkan semangat muda dan kreativitas yang membara.

Banyak orang yang datang ke Singapura cuma ke Orchard Road atau Marina Bay Sands. Ya, bagus sih. Tapi, kalau kamu mau pengalaman yang lebih autentik, yang bikin kamu merasa benar-benar terhubung dengan jiwa kota ini, ya ke Kampong Gelam jawabannya. Di sini, setiap sudut punya cerita, setiap mural punya makna, dan setiap aroma masakan yang tercium punya kenangan.

Intip Sejarah Singkatnya, Biar Berasa ‘Dalam’

Nama “Kampong Gelam” sendiri diperkirakan diambil dari pohon Gelam yang dulunya tumbuh subur di sana. Area ini pernah menjadi pusat kedudukan Sultan Singapura. Jadi, bisa dibayangkan, betapa pentingnya kawasan ini dari sisi sejarah dan kebudayaan. Seiring berjalannya waktu, tempat ini menjadi kantong permukiman bagi masyarakat Melayu dan komunitas Muslim lainnya, termasuk para pedagang Arab yang membawa serta kekayaan budaya mereka.

Perpaduan inilah yang membuat arsitektur di sini sangat menarik. Kamu akan lihat rumah-rumah toko (shophouses) warna-warni khas kolonial, tapi di tengah-tengahnya berdiri megah kubah emas Masjid Sultan. Kontras yang cantik, bukan?


Apa Saja yang Wajib Kamu Eksplor di Kampong Gelam?

Jujur, saya bisa menghabiskan waktu seharian di sini dan nggak akan bosan. Tapi kalau waktu kamu terbatas, ini dia beberapa spot yang menurut pengalaman saya wajib kamu datangi.

1. Masjid Sultan: Mahkota Emas yang Memukau

Ini dia landmark utama Kampong Gelam. Masjid Sultan dengan kubah emas besarnya itu sungguh iconic. Arsitekturnya luar biasa, campuran Melayu, Moor, dan Eropa. Tapi yang paling unik adalah detail di dasar kubahnya. Konon, lingkaran di bawah kubah itu dihiasi botol-botol kaca yang disumbangkan oleh masyarakat miskin saat pembangunan masjid. Filosofinya dalam banget: semua orang, kaya atau miskin, harus berkontribusi pada rumah ibadah.

Masuklah dengan pakaian yang sopan (biasanya mereka juga menyediakan jubah atau sarung jika diperlukan) dan rasakan ketenangan di dalamnya. Sembari memotret keindahannya dari Bussorah Street, kamu akan merasakan atmosfir yang damai, seolah waktu bergerak lebih lambat di sini.

2. Haji Lane: Gang Sempit Penuh Kreativitas

Dari Masjid Sultan, cukup berjalan sebentar, kamu akan sampai di Haji Lane. Nah, ini dia bagian yang hipster dan edgy-nya. Haji Lane itu gang kecil, super sempit, tapi dinding-dindingnya dipenuhi mural street art yang keren dan vibrant. Saya jamin, kamera atau ponsel kamu nggak akan berhenti memotret.

Di sini, kamu bisa menemukan:

  • Butik Indie: Toko-toko kecil yang menjual pakaian unik, aksesoris vintage, dan barang-barang yang nggak akan kamu temukan di mall besar.
  • Café dan Bar Quirky: Dari tempat ngopi dengan vibes ala Timur Tengah sampai bar kecil yang menyajikan craft beer lokal. Tempat ini berubah drastis dari siang ke malam.
  • Toko Karpet dan Tekstil Arab: Tentu saja, peninggalan budaya Arab masih kental. Kamu bisa mencium aroma rempah-rempah dan melihat karpet-karpet Persia yang indah di beberapa toko.

3. Arab Street & Bussorah Street: Surga Belanja dan Kuliner

Arab Street adalah pusat tekstil, karpet, dan parfum. Kalau kamu mencari kain sutra yang bagus, batik, atau wewangian oud khas Arab, di sinilah tempatnya. Saya sendiri sering kalap kalau sudah ke sini, terutama di toko-toko yang menjual kain untuk kebaya atau sarung.

Sementara itu, Bussorah Street adalah jalan pejalan kaki yang langsung mengarah ke Masjid Sultan. Pemandangan di sini sangat instagenic! Toko-toko di sini banyak menjual cendera mata, dan yang paling saya suka, ada banyak restoran yang menyajikan masakan Melayu, Indonesia, sampai Timur Tengah yang otentik. Nasi Briyani, Murtabak, atau sekadar mencoba teh tarik di sore hari, rasanya benar-benar nikmat!

4. Pusat Warisan Melayu (Malay Heritage Centre)

Meskipun terkadang ditutup untuk renovasi, jika sedang buka, tempat ini sangat layak dikunjungi. Di sini, kamu bisa mempelajari lebih dalam sejarah, budaya, dan kontribusi masyarakat Melayu dalam pembangunan Singapura. Tempatnya sendiri adalah bekas istana Sultan, yaitu Istana Kampong Gelam, jadi arsitekturnya pun megah dan berkesan.


Tapi, Sebelum Bisa Selfie di Haji Lane…

Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang paling penting, bagian yang menjadi expertise saya sebagai orang Traveloka. Semua pesona Kampong Gelam yang saya ceritakan di atas, nggak akan bisa kamu nikmati kalau kamu nggak sampai di Singapura dulu, kan?

Singapura adalah destinasi yang sangat mudah dijangkau dari berbagai kota di Indonesia. Mau dari Jakarta, Surabaya, Medan, Denpasar, atau bahkan kota-kota yang lebih kecil, pasti ada penerbangan langsung atau penerbangan dengan transit yang nyaman.

Di sinilah peran saya dan Traveloka jadi krusial.

Keyword-nya adalah: Penerbangan yang Cepat, Tepat, dan Nyaman.

Bayangkan, kamu sudah excited banget mau jalan-jalan di Kampong Gelam, tapi penerbangan kamu berantakan, delay parah, atau tiketnya mahal sekali. Mood liburan pasti langsung turun. Makanya, sebelum menyentuh tanah Changi yang super keren itu, pastikan kamu sudah booking pesawat dengan baik.

Mencari Tiket Pesawat ke Singapura? Percayakan pada Traveloka!

Buat saya, sebagai orang yang pekerjaannya berkutat dengan traveling, saya tahu betul di mana mencari tiket pesawat terbaik. Dan itu adalah di Traveloka Flight

Kenapa saya bilang begitu? Karena di Traveloka, kamu nggak cuma hunting harga, tapi kamu juga hunting pengalaman yang mulus dari awal sampai akhir.

  1. Pilihan Maskapai Terlengkap: Mau penerbangan low-cost yang irit, atau maskapai full-service yang mewah? Semua ada. Kamu bisa bandingkan Garuda Indonesia, Singapore Airlines, Batik Air, AirAsia, sampai Scoot, semuanya dalam satu layar. Ini penting banget, karena setiap orang punya preferensi dan budget yang berbeda-beda.
  2. Fitur Smart Combo yang Hemat: Ini fitur andalan saya. Seringkali, menggabungkan penerbangan dari dua maskapai berbeda bisa jauh lebih murah daripada beli tiket return di satu maskapai saja. Traveloka akan otomatis mencarikan kombinasi paling efisien dan paling hemat buat kamu. Gak perlu pusing buka banyak website.
  3. Price Alert Penyelamat Dompet: Kamu bisa setel notifikasi untuk rute ke Singapura. Begitu harga turun sesuai keinginanmu, ting! Notifikasi akan muncul. Ini cara yang saya gunakan untuk memastikan saya selalu dapat harga terbaik tanpa harus mengecek website setiap jam.
  4. Informasi Transparan: Tidak ada harga tersembunyi. Harga yang kamu lihat di awal adalah harga final, sudah termasuk pajak dan biaya lainnya. Ini membuat proses booking jadi jujur dan kamu bisa mengelola budget liburan dengan lebih baik.

Jadi, begini alurnya:

  1. Buka Traveloka Flight
  2. Masukkan kota keberangkatanmu (misalnya, Jakarta/CGK) dan destinasimu (Singapura/SIN).
  3. Cari, scroll, bandingkan, dan amankan tiketmu.
  4. Setelah tiket di tangan, barulah kamu bisa fokus planning kuliner apa yang mau dicoba di Kampong Gelam!

Dari Changi ke Kampong Gelam: Praktis Sampai Tujuan

Oke, anggaplah tiket sudah fixed di Traveloka. Kamu sudah mendarat dengan selamat di Changi Airport (SIN). Sekarang, bagaimana cara menuju Kampong Gelam? Gampang sekali, Singapura punya sistem transportasi umum yang juara!

Kampong Gelam sendiri lokasinya dekat dengan area Bugis, yang merupakan pusat transportasi.

  • Pilihan Terbaik dan Termurah: MRT (Mass Rapid Transit)
    • Dari Changi Airport, cari stasiun MRT di Terminal 2 atau Terminal 3.
    • Naik East West Line (jalur hijau) menuju Tanah Merah.
    • Di Tanah Merah, kamu harus turun dan berganti kereta di jalur hijau yang sama, yang menuju ke City Hall/Tuas Link.
    • Turun di Bugis MRT Station.
    • Dari Stasiun Bugis, Kampong Gelam (area Haji Lane, Arab Street) hanya sekitar 5-10 menit jalan kaki saja. Ikuti saja papan petunjuk atau map di ponselmu.
  • Pilihan Cepat dan Nyaman: Taksi/Layanan Ride-Hailing
    • Jika kamu membawa banyak barang atau berwisata bersama keluarga, taksi adalah pilihan yang lebih nyaman.
    • Perjalanan dari Changi ke Kampong Gelam hanya sekitar 15-20 menit saja, tergantung lalu lintas. Tentu saja, biayanya akan lebih mahal daripada MRT, tapi kalau dibagi beberapa orang, masih masuk akal.

Beberapa Tips dari Saya, Si Anak Traveloka

Setelah sering bolak-balik ke Kampong Gelam, saya punya beberapa insight yang mungkin berguna buat kamu:

  • Waktu Kunjungan Terbaik: Datanglah saat sore hari. Cahaya sore (golden hour) membuat kubah Masjid Sultan terlihat makin indah saat difoto. Lalu, kamu bisa lanjut makan malam sambil menikmati suasana malam di Bussorah Street atau mencoba bar-bar unik di Haji Lane.
  • Siapkan Uang Tunai: Walaupun Singapura sudah sangat cashless, beberapa toko kecil dan butik indie di Haji Lane mungkin hanya menerima uang tunai, atau mereka memberikan harga lebih baik jika kamu bayar tunai.
  • Coba Street Food Lokal: Jangan takut mencoba jajanan atau makanan ringan yang dijual di area ini, terutama jika sedang ada bazaar (seperti saat Ramadan). Makanan tradisional Melayu di sana benar-benar otentik dan lezat!
  • Hormati Area Ibadah: Kampong Gelam adalah pusat komunitas Muslim. Ketika mengunjungi Masjid Sultan, pastikan kamu berpakaian sopan dan mengikuti semua aturan yang berlaku.

Kampong Gelam Menantimu

Jadi, begitulah. Kampong Gelam adalah paket lengkap. Ada sejarah, ada budaya, ada fashion, ada seni, dan tentu saja, ada kuliner yang memanjakan lidah. Tempat ini menawarkan pengalaman berbeda yang akan membuat perjalananmu ke Singapura terasa lebih kaya, lebih berwarna, dan lebih berkesan.

Saya selalu percaya bahwa sebuah perjalanan yang baik dimulai dari perencanaan yang matang, dan itu termasuk memastikan kamu mendapatkan penerbangan yang tepat. Jangan biarkan urusan tiket menghalangi petualanganmu.

Siap menelusuri mural keren di Haji Lane, mencium aroma rempah Arab di Bussorah Street, dan terpesona oleh kemegahan kubah emas Masjid Sultan?

Petualanganmu ke jantung budaya Singapura sudah menunggu. Yang kamu perlukan hanyalah tiket pesawat.Kunjungi sekarang juga Traveloka Flight dan wujudkan rencana liburanmu ke Singapura. Saya tunggu cerita kamu ya setelah pulang dari Kampong Gelam!

Tagged in :

Faris Fathurahman Avatar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *