Wong Kar Wai adalah salah satu sutradara asal Hong Kong yang berpengaruh di didunia perfilman terutama sinema Asia. Beberapa karyanya memiliki gaya visual dan penceritaan yang khas seperti warna yang ekspresif lalu narasi yang penuh emosi dan kerinduan. Terdapat beberapa karya yang sangat ikonik seperti In The Mood For love (2000) , The Chungking Express (1994), dan 2046 (2004) yang menjadi inspirasi bagi sineas. Artikel ini, kita akan membahas 5 estetika utama yang diterapkan oleh Wong Kar Wai pada filmnya yang begitu unik dan edgy. Artikel ini tidak hanya untuk para filmmaker namun dapat dinikmati oleh masyarakat umum dan pembuat film pemula yang menikmati keindahan karya-karyanya.

Source : Reddit
1. Wong Kar Wai dan Warna Bermakna
Salah satu hal yang mencolok dari karya filmya adalah penggunaan warna yang mencolok dan expresif . Dalam setiap frame yang disujukan tidak hanya berfungsi sebagai penambah estetika saja namu menciptakan sebuah tekanan emosi dan makna yang mendalam.
- Merah dan Hijau : Pada film In The Mood For Love, warna merah mencermikan makna kerinduan dan gairah, lalu warna hijau memperlihatkan suasana melankolis dan kesepian.
- Biru dan Kuning : Dalam film Chungking Express warna biru melambangkan keterasingan, sedangkan warna kuning melambangkan harapan.
Dengan memanfaatkan pencahayaan dan filter warna yang kuat, lalu Wong Kar Wai mampu menciptakan atmosfer yang begitu emosional dan khas dalam setiap filmnya.

Source : Mercury Cinema
2. Sinematografi yang Unik dan Tidak Konfensional
Wong Kar Wai sering berkolaborasi dengan Christopher Doyle sebagai sinematografer yang dipercaya dalam menggolah aspek visual dalam film hingga pencahayaan. Sebagai sinemoatographer Doyle sering menggunakan teknik dan juga komposisi yang tidak konfensional. Hal ini seperti penempatan objek pada sudut bingkai dan juga objek yang terpotong pada sebuah frame.
Terdapat beberapa teknik pengambilan gambar yang dipakai oleh Doyle :
- Over The Shoulder dengan fokus yang lembut memberikan rasa voyeuristik.
- Close Up pada ruang frame yang sempit, seperti dalam taksi atau lorong sempit, hal ini memberikan kesan isolasi dan tekanan psikis pada karakter.
- Motion blur dengan pencahayaan neon yang memperlihatkan sensasi moody dan dreamy.


Source : Criterion
3. Narasi yang Tidak Linear dan Dialog Puitis
Film Wong Kar Wai sering menggunakan narasi yang acak dan tidak linear sehingga mengajak penonton unruk bermain puzzle yang disajikan tidak kronologis. Seolah-olah penonton diajak unruk menemukan sebuah misteri pada beberapa karyanya. Selain itu, dialog dalam filmnya sering kali terdengar puitis dan penuh filosofi. Karakter-karakternya lebih sering berbicara dalam metafora dan refleksi batin dibandingkan dengan percakapan langsung.Contohnya, dalam In the Mood for Love, terdapat momen di mana karakter utama, Su Li-zhen dan Chow Mo-wan, namun tidak mengungkapkan perasaan mereka secara eksplisit. Sebaliknya, mereka lebih banyak berkomunikasi melalui tatapan, gestur, dan percakapan yang tersirat maknanya.
4. Penggambaran Wong Kar Wai yang Melankolis dan Kesepian
Tema kesepian selalu hadir dalam film Wong Kar Wai. Karakter-karakternya sering kali digambarkan sebagai individu yang terjebak dalam kerinduan dan cinta yang tak tersampaikan. Mereka berjalan sendiri di lorong-lorong sempit, duduk termenung di kedai kopi, atau berbicara dengan diri sendiri.Wong Kar Wai juga menggunakan narasi internal sebagai alat untuk memperdalam perasaan karakter. Dialog-dialog dalam filmnya sering kali bersifat puitis dan penuh makna. Elemen ini membuat filmnya terasa lebih personal dan emosional. Para penonton dapat merasakan perasaan karakter seolah-olah mereka mengalaminya sendiri.
5. Pemilihan Musik yang Unik dan Berkesan
Musik memainkan peran penting dalam film-film Wong Kar Wai. Ia sering menggunakan lagu-lagu lawas yang memberikan nuansa nostalgia yang kuat. Contohnya, lagu Yumeji’s Theme dalam In the Mood for Love berhasil menciptakan suasana romantis yang sendu.Pemilihan musiknya tidak hanya sekadar latar belakang, namun juga berfungsi sebagai elemen naratif. Lagu-lagu dalam filmnya sering kali mencerminkan perasaan dan kondisi batin karakter. Kombinasi visual dan musik yang harmonis inilah yang membuat film-filmnya begitu memikat.
Estetika dalam film Wong Kar Wai sangat unik dan penuh dengan karakter. Dari penggunaan warna yang berani hingga editing yang eksperimental, karena semua elemen ini menciptakan dunia sinematik yang khas. Para sineas dan pecinta film dapat mengambil inspirasi dari karyanya untuk menciptakan visual yang lebih menarik dan bermakna. Dengan memahami lima estetika ini, siapa pun bisa mencoba menghadirkan keindahan sinematik ala Wong Kar Wai dalam karya mereka.
Untuk contoh artikel film lainnya dapat juga menikmati artikel berikut !
Kim Soo Hyun Film dan Drama yang Asik Ditonton
Artikel ini ditulis oleh Kelvin Fadillah Wahyu
Leave a Reply