Performa Konten Menurun? Ini Cara Mengatasinya!

jcdmah0202 Avatar

Sering kali saya mendengar cerita dari rekan-rekan yang bekerja di bidang marketing mengeluh karena sales mereka menurun. Mereka mendapat teguran, hingga ancaman layoff karena tidak bisa achieve target bulanan. Setelah mereka telusuri penyebabnya, ternyata bukan karena kualitas produk yang menurun, Tapi karena performa konten yang menurun dan kompetitor memiliki strategi marketing yang lebih baik. Artikel ini akan membahas bagaimana performa konten di website bisa menurun dan cara-cara untuk mengatasinya.

1 . Apa Penyebabnya?

Menurunnya performa terjadi apabila konten yang pernah sukses kehilangan organic traffic, search ranking, engagement rate, hingga conversion seiring berjalannya waktu. Hal ini tidak hanya menjengkelkan, tapi bisa mengancam kepercayaan klien apalagi saat anda sudah bekerja keras untuk membuatnya. Hal ini disebabkan bukan karena konten anda kurang berkualitas, tapi karena perilaku audiens yang berubah seiring berjalannya waktu. Perubahan perilaku audiens juga merubah algoritma search engine. Lima tahun yang lalu disaat virus Covid19 menyebar dan semua orang harus menjalani isolasi mandiri di rumah selama beberapa bulan, ada tren Dalgona Coffee yang ramai di internet. Namun, tiga bulan setelahnya muncul tren baru yang merubah interest audiens. Hal ini juga terjadi di konten anda!

2. Cara mengetahui apabila performa konten menurun

Ada beberapa petunjuk yang bisa anda analisa untuk mengetahui performa konten anda:

  • Cek apakah konten anda kurang relevan atau ketinggalan zaman. Jika anda menggunakan referensi atau topik-topik lama, audiens tidak akan tertarik untuk membaca atau memberikan engagement.
  • Lakukan riset kompetitor. Apakah mereka lebih relevan dengan audiens? Apakah mereka menggunakan data-data terkini sehingga bisa menghasilkan konten yang lebih relate untuk mereka? Jika kamu masih menulis artikel pendek disaat kompetitor sudah menulis artikel yang lebih panjang lengkap dengan video dan infografis, anda pasti bisa dikalahkan.
  • Periksa URL artikel-artikel di website anda yang memiliki topik yang sama. Apabila ada beberapa artikel dengan topik yang sama dalam satu website, traffic akan terbagi pada masing-masing artikel yang menyebabkan traffic website sulit meningkat.
  • Tanda yang paling jelas untuk mengetahui penurunan performa adalah dengan memeriksa performance metrics. Traffic, bounce rates, time on page, dan conversion dengan menggunakan SEO tools.

Baca juga: Sejarah Digital Marketing dan Pengaruhnya yang Mengubah Dunia

3. SEO tools yang bisa membantu

3.1 Google Search Console

Ini merupakan solusi yang paling umum digunakan untuk mengetahui performance metrics dari website anda secara gratis. Anda bisa memeriksa performance metrics dan mem-filter berdasarkan halaman atau kueri tertentu yang menunjukkan penurunan traffic yang konsisten selama enam bulan hingga satu tahun terakhir. Anda juga dapat melihat kolom “Average Positions” untuk melihat apakah peringkat untuk kata kunci telah menurun. Jika suatu halaman sebelumnya berada di peringkat 1-5 dan sekarang berada di posisi 15, artinya kontennya sedang menurun.

3.2 Ubersuggest

Ubersuggest memiliki fitur Site Audit yang bisa memeriksa website untuk menemukan apakah ada konten yang memiliki penurunan performa, dan fitur Keyword Tracking yang bisa memeriksa performa target keyword yang digunakan. Dan bahkan anda bisa mendapatkan notifikasi untuk mengetahui ada performa konten yang sedang menurun. Menarik bukan?

3.3 SEMrush

SEMrush merupakan tools yang lebih unggul karena memiliki fitur Position Tracking yang bisa men-tracking average position website secara real-time. Mereka juga memiliki fitur yang sangat menarik, yaitu Cannibalization Report. Dimana fitur ini membantu kita untuk mengetahui adanya beberapa konten artikel pada website yang memiliki topik atau keyword yang sama. Seperti yang kita ketahui, apabila ada beberapa artikel yang saling berkompetisi untuk Ranking Google, mereka akan sama2 memiliki penilaian yang kurang bagus.

4. Kesimpulan

Penurunan performa konten bukan merupakan akhir dari segalanya. Dengan mengetahui masalah dan kebutuhan target audiens yang terus berkembang anda bisa mengembalikan performa konten menjadi lebih baik. Karena memperbaiki performa konten lebih efisien dari segi biaya daripada anda harus menggagas ide konten yang baru.

Tagged in :

jcdmah0202 Avatar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *